Kemaren lusa memang merupakan hari yang “rame” buat aku dan teman2ku. Kita hang out bareng, dan somehow aku menyebabkan keributan itu… Segala ganjalan yang bercokol di pikiran dan hatiku benar2 tidak baik… dan hanya menunggu pemicu untuk meledak, seperti halnya sebuah botol sampanye yang sudah terlalu banyak dkocok, begitu penutupnya dibuka, isinya akan langsung meledak…
Hari ini aku merasa sedikit tidak enak karena keributan yang kubuat itu.. biar bagaimanapun, kita telah berteman cukup dekat. Dengan temanku yang lain, aku bisa bersabar, kenapa aku begitu keras denganmu??? Telah cukup banyak hal kecil2 yang terselip... I jus dunno how 2 handle those matters..
Yesterday finally I said sorry to her. I thought we talked quite a lot afterwards. Dia tetap tertutup… Mama bertanya untuk apa terbuka dengannya?? Sehari sebelum rame, dia curhat dan tampak sangat mellow… Aku menyemangatinya, lalu kenapa besoknya aku menegurnnya dan menjatuhkannya begitu keras?? Aku merasa dia pandai memanipulasi… that’s the real reason why I exploded yesterday. Dia tidak memikirkan perasaan orang lain saat mengatur sesuatu.
Koko Baek menasehatiku bahwa sorry tu diucapkan untuk memperbaiki hubungan. Mengucapkan sorry juga bukan berarti bahwa kamu yang salah. Dia menasehatiku untuk mengecilkan hal2 yang besar dan menghilangkan hal2 yang kecil2. I will try doing it. Not trying, Ly! But do it…
Aku jawab ya, aku akan mulai dengan a new start, Koko baek bilang bukan, a new level… Aku protes bagaimana bisa new level?? Dia tetap tertutup. Aku gak berani melangkah… takut kecewa… Akhirnya Ko Baek bilang DOA… ya, emang cuma itu… Aku mencoba menjaga kekompakan geng ini, tapi susah… In my side, trust has already disappeared. I dunno wat’s on the other side…
Penyebab aku marah saat itu juga dia tidak adil saat mengatur sesuatu… Untuk acara berikutnya, aku menawarkan diri untuk mengaturnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar