Kamis, 24 Februari 2011

A Bitter Utopia World

Jadikanlah hidupmu seperti air..
Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras..
Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan..
Kekerasan ...hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri..
-Lisa Wenas-


I am trying to cheer up my blog but somehow it’s not easy... Tonite I decided to offer Why a chance to go home with DIAM… Though Why did not admit it, it’s clear crystals that she is into him. Father, that’s my own choice, but somehow it really stabbed my heart…

Sebelumnya aku pernah berterus terang mengatakan apa adanya kepada Why. At that time I still believe that there is a utopia world… Dengan berterus terang, aku berharap aku dapat menghapus segala kecurigaanku dan persahabatan kita kembali seperti semula…Why tidak mengerti maksudku berbuat seperti itu dan kurasa Why berpikir sebaliknya… berpikir jelek tentang kejujuranku…. hingga Why agak menjauh. Why mungkin berpikir aku bercerita untuk menghentikan langkahnya.

Actions speak louder than words. But sometimes, actions mean nothing if you don't explain.

Then tonite You put me in that Utopia World… Why telah memberiku kesempatan tuk berdua dg DIAM. Sebagai teman baiknya, tentu aku juga harus berlaku seperti itu… Actions speak louder than words... I gave her that chance tonite, though later there’s something missing in my heart. My heart cried n shouted, while my lip smiled and agreed. Should I go thru all of these?? This Utopia world is still like hell to me now…

Rabu, 16 Februari 2011

Doubt

Masih ingat bagaimana mellow nya aku beberapa hari lalu?? Yah, soal nya aku memang pusing kenapa aku harus terjebak dalam situasi ini?? Yang satu teman baik dalam genk ku, sedang yang lain seseorang yang membuatku tertarik… Aku benar2 terjepit, tidak berdaya melawan ke curigaan ku sendiri, berusaha berbesar hati, tapi susah…. Rasanya tidak tahu harus berbuat apa, dan pingin menghilang saja…
When in doubt, do it. –-Paulo Coelho—

Lalu, aku memberanikan diri berdoa mohon yang terbaik buat semua… tidak peduli bagaimana selanjutnya… ada ketakutan juga bagaimana bila aku yang gigit jari?? Pasti aku susah… tapi, sebaliknya, bila aku seneng, berarti Why yang susah. Aku tidak suka keadaan itu…

I have no idea where I am going
My Lord God, I have no idea where I am going,
I do not see the road ahead of me.
I cannot know for certain where it will end.
Nor do I really know myself,
and the fact that I think I am following your will
does not mean that I am actually doing so.
But I believe that the desire to please you does in fact please you.
And I hope I have that desire in all that I am doing.
I hope that I will never do anything apart from that desire.
And I know that if I do this you will lead me by the right road,
though I may know nothing about it.
I will not fear, for you are ever with me,
and you will never leave me to face my perils alone.
_________________________________
in Thoughts in Solitude by Thomas Merton. Published on February 15, 2011 on Paulo Coelho's blog.


“I will not fear, for you are ever with me, and you will never leave me to face my perils alone.” Benar2 kata-kata yang menentramkan, tapi tidak mudah, beberapa kali aku tiba2 merasa takut dan cemas…. Kemudian aku teringat kata2 ini: “Don’t say that you have a big problem, but say to your problem that you have a big God.”
I trust You, Father!

I know not what the future holds, but I know Who holds the future... --Maria Kristika—

Sabtu, 12 Februari 2011

Crystals

Morning!! Yeah it’s 1 o’clock in the morning… the stories that I wrote the past 2 days are very gloomy. That’s why I wanna brighten my blogs again rite n0w.. But, honestly, somehow I still dunno know wat to write… cos somehow that problem is still there…

Ok, aku kan mulai dengan perkembangan terbaru… Sejak saat aku menegurnya tentang hal itu, Why jadi lebih dekat ke temanku, Arus… Sekarang Arus menjadi seperti penengah buat kami, di adalah penerjemahku, membantuku untuk tidak selalu menaruh kacurigaan ke Why… Aku bersyukur untuk hal ini, sebab sebelumnya Arus cukup sering bermasalah dengan teman2 segenk. Dengan ini, dia mendapat peran penengah, pendamai... Lucu juga.. peran yang ga pernah dia bawakan, biasanya selalu dia yang membuatku pusing dengan menjadikan ku sebagai penengah... sekarang aku yang membuatnya pusing, keadaan berbalik... hahahaha...

Kadang mereka berdua begitu dekat, sampai aku----jujur, pernah merasa tersisihkan----tapi Arus bilang kalau denganku, dia punya banyak waktu... di telepon juga bisa, jadi, tidak apalah, bila saat bersama, dia sering dengan Why. Lagian emang aku dengan Arus sudah berteman 7 tahun...

FINALLY... FINALLY... hari ini laporan bulananku selesai... Hahahaha… siang ini jam 1.30 aku masih berkutat dengan ke tidak balance an. Untunglah aku dapat menyelesaaikan tepat waktunya… sampai Kabagku bilang, wah, wah, klo ga ngepres gak nemu ya?? Aku hanya senyum2 ae. Hehehe… Thank You, akhirnya FINISHED…

Masalah ini memang membuatku jadi tidak dapat bergerak bebas. Kalau aku bilang begini, nanti menyinggung Why... Why juga tampak seperti itu... Ketika aku melihat foto2 kita 3 bulan lalu… Wow, menyenangkan!! Love really complicated things... At that time, it’s purely friendship... No suspicion, no jealousy, purely LAUGH… Waktu aku membaca komen2 kita bersama di FB, I really miss those moments…

Relationships are like crystals, you don’t realize how much you love it until it breaks. – Buscaglia –

Senin, 07 Februari 2011

Kelembutan & Belas Kasih

“Namun bukan aku yang bersalah di sini?? Saat Kamis Putih, dari semua orang yang berada di ruangan itu, hanya satu orang yang layak untuk dibasuh kakinya. Namun justru orang itulah yang membasuh kaki yang lain. Dia layak dilayani, tapi justru melayani orang lain. Kehebatan teladan Yesus adalah beban yang paling berat justru ditanggung oleh orang yang kuat, bukan orang yang lemah. Dia yang tidak bercela justru yang memulai bertindak.
Dan tahukah apa yang terjadi selanjutnya? Yang terjadi adalah, apabila seorang yang benar dengan sukarela membasuh kaki yang tidak benar, kedua belah pihak akan sama2 berlutut. Tidakkah kita semua berpikir bahwa kita yang benar? Oleh karena itu, mari kita saling membasuh kaki.
Mengertilah. Hubungan yang kita jalin dengan seseorang akan semakin kuat bukan karena kesalahan yang dihukum, melainkan karena yang tidak bersalah penuh dengan belas kasihan.”
-Max Lucado, Just Like Jesus–

Haruskah aku mempertahankan hubungan ini?? Rasanya aku pingin hilang saja deh...
Siang ini aku mengatakan sesuatu, kuharap keterbukaan ku hari Minggu dapat diteruskan. But, I am too naive... You are not in a utopia world, Ly! These matters jus cant be dealt that way... I think she think differently... Dia mulai mengatur lagi… ya, tapi aku mengalah deh… Siang ini aku bertekad untuk mulai bertindak, tapi malamnya hal itu benar2 tidak gampang.

Masih ingat dengan aku yang menawarkan diri untuk mengatur kegiatan itu?? Hasilnya hampir sama dengan yang diaturnya oleh nya. Two girls are attracted by the same boy... Though, I am trying so hard to be fair and to keep everything under control, it’s difficult. It’s really like in hell…

One big question in my heart: She (Why) knows my feeling, We are friends, quite a close friend, but how come you (Why) do that?? Why always manages to send me away in a delicate nice way. Tonight somehow Why did it again. My heart has already been so empty…

“While I kept my heart to myself, I never had a single morning of anguish or a single night of insomnia. Since I fell in love, my life has been a sequence of anguish, losses, confusion. I think that God, by using love, managed to hide hell in the middle of Paradise” a comment in Paulo Coelho’s blog -

DIAM is the boy’s nickname. Sometimes I thought you gave more attention towards me, but Why always but in. DIAM still don’t wanna tied up in a relationship. I did not express my feeling much. Whilst, Why did the other way around. You did not response to Why. Sometimes, I thought that somehow you tried to keep a distance towards her. Am I being overconfidence?? Is LETTING GO the answer for me?? How can I keep these gank still united, over all of these matters??

Aku kehilangan buku renungan harianku... Moga2 besok ketemu.. Nite! Kerjaanku masih numpuk tu... Kuamin i kata2 di bawah... Moga2 aku bisa benar2 menerapkan a new level...



“Bila ketulusan sejati terbentuk di hatimu, ketulusan itu juga akan terbentuk di hati orang lain.” - Lao Tzu -

Minggu, 06 Februari 2011

SORRY

Kemaren lusa memang merupakan hari yang “rame” buat aku dan teman2ku. Kita hang out bareng, dan somehow aku menyebabkan keributan itu… Segala ganjalan yang bercokol di pikiran dan hatiku benar2 tidak baik… dan hanya menunggu pemicu untuk meledak, seperti halnya sebuah botol sampanye yang sudah terlalu banyak dkocok, begitu penutupnya dibuka, isinya akan langsung meledak…

Hari ini aku merasa sedikit tidak enak karena keributan yang kubuat itu.. biar bagaimanapun, kita telah berteman cukup dekat. Dengan temanku yang lain, aku bisa bersabar, kenapa aku begitu keras denganmu??? Telah cukup banyak hal kecil2 yang terselip... I jus dunno how 2 handle those matters..

Yesterday finally I said sorry to her. I thought we talked quite a lot afterwards. Dia tetap tertutup… Mama bertanya untuk apa terbuka dengannya?? Sehari sebelum rame, dia curhat dan tampak sangat mellow… Aku menyemangatinya, lalu kenapa besoknya aku menegurnnya dan menjatuhkannya begitu keras?? Aku merasa dia pandai memanipulasi… that’s the real reason why I exploded yesterday. Dia tidak memikirkan perasaan orang lain saat mengatur sesuatu.

Koko Baek menasehatiku bahwa sorry tu diucapkan untuk memperbaiki hubungan. Mengucapkan sorry juga bukan berarti bahwa kamu yang salah. Dia menasehatiku untuk mengecilkan hal2 yang besar dan menghilangkan hal2 yang kecil2. I will try doing it. Not trying, Ly! But do it…

Aku jawab ya, aku akan mulai dengan a new start, Koko baek bilang bukan, a new level… Aku protes bagaimana bisa new level?? Dia tetap tertutup. Aku gak berani melangkah… takut kecewa… Akhirnya Ko Baek bilang DOA… ya, emang cuma itu… Aku mencoba menjaga kekompakan geng ini, tapi susah… In my side, trust has already disappeared. I dunno wat’s on the other side…

Penyebab aku marah saat itu juga dia tidak adil saat mengatur sesuatu… Untuk acara berikutnya, aku menawarkan diri untuk mengaturnya..