Hallo! Dah lama nih belon nulis lagi… Ada dua orang temanku yang agak2 protes tentang tulisanku yang terakhir ini, Takut. Protes dari teman2ku ini membuat berpikir sejenak sebelum mulai menulis lagi. Yang pertama, si JB, dia bilang, “Lo, kok kamu nulis hal2 yang “pribadi” tentang aku sih?” Aku jawab kalo aku cuman cerita hal2 yang umum-umum saja. JB manggut-manggut. Untunglah, dia gak protes lebih jauh lagi. Di sini aku belajar satu hal, dalam menulis kisah orang lain, harus lebih berhati-hati.
Temanku yang lain memprotes tentang quote Suster Theresa yang kucantumkan di akhir ceritaku: “God does not require you to succeed, He only requires that you try.” Dia protes begini, “Setiap orang yang mau memulai sesuatu tentu berharap sukses. Justru karena ada kemungkinan berhasil, baru mereka mau mencobanya. Setiap pengusaha yang merintis usaha pasti menginginkan bisnis yang dicobanya sukses. Cowo kalo sampe berani nembak cewek, tentu dia ngitung kemungkinan diterimanya lebih dari 50%, baru berani coba. Sukses itu bukan permintaan Tuhan, tetapi permintaan kita.”
Aku berpikir sejenak, memang benar, sukses itu bukan permintaan Tuhan, tapi keinginan kita. Mana ada orang yang mau gagal dalam usaha yang dicobanya? Jadi quote Bunda Theresa ini terdengar terbalik ya? Temanku tersenyum puas, melihat aku mikir2.
Karena bingung, aku baca ulang lagi tulisanku Takut. Knapa aku sampai bisa pilih quote itu yach? O, aku mau kasih keberanian buat si JB, makanya aku pilih itu. Quote tu terasa pas banget buat si JB. Tring!! Akhirnya aku dapet pencerahan buat ngejawab komentar temanku yang suka membalik2 itu….
Quote Bunda Theresa tu pas buat orang yang takut untuk memulai sesuatu sebab dia bener2 merasa tak berdaya. Orang dapat merasa tak berdaya sebab dia sama sekali tidak dapat memprediksi hasilnya, padahal hasilnya itu penting banget buat dia. Tapi buat orang yang “tidak takut”, buat orang yang PDnya tinggi, quote ni mungkin terdengar terbalik. Tuhan tidak meminta kita untuk sukses, tapi justru dia (org yang “tidak takut”) maunya sukses, harus sukses malahan.
Orang dapat menjadi “tidak takut” sebab dia merasa telah memperkirakan segala sesuatunya dan mempersiapkan solusi untuk segala kemungkinan terburuk. Karena semua persiapan dan kerja keras yang telah dilakukannya, dia berharap, berkeinginan dan menjadi PD akan berhasil. Situasi seperti inilah yang menyebabkan temanku itu bertanya, gak terbalik tha?
Jadi, untuk orang “penakut”, quote ini dapat memberikan semangat dan keberanian. Tuhan tidak meminta banyak, Dia hanya memintamu tuk mencoba (dan selanjutnya Tuhan pasti akan menuntun… ). Sedangkan , untuk orang yang “tidak takut”, quote ni apakah juga berlaku?
Ya, berlaku juga, karena tidak jarang, dalam proses menuai hasil kerja kerasnya, orang yang “tidak takut” terlalu memikirkan banyak hal yang belum tentu terjadi, mencemaskan segala hal di luar kekuatannya yang mungkin dapat terjadi, juga terlalu terburu-buru ingin mengetahui hasilnya. Hidup seperti ini tentu membuat stres. Karena itu, quote ini dapat menjadi pengingat bahwa selama kita sudah memberikan yang terbaik, selanjutnya kita hanya dapat mempercayakan segalanya pada Tuhan. Ingat quote tentang penghapus yang pernah kutulis sebelumnya?
Plok! Plok! Plok! Temanku yang suka membalik-balik itu tepuk tangan… (Wey, klo bukan karena komentarmu yang memusingkan itu, aku tidak perlu mumet.) Kalau dipikir dengan lebih jeli, intinya sama saja lo! Bagi orang “penakut” atau yang “tidak takut”, intinya mulai sajalah dan selanjutnya dalam rencana Tuhan.
I was regretting the past and fearing the future, suddenly my Lord was speaking, ”My name is I am.” He paused. I waited. He continued, ”When you live in the past with its mistakes and regrets, it is hard. I am not there. My name is not I was. When you live in the future with its problems and fears, it is hard. I am not there. My name is not I will be. When you live in this moment, it is not hard. I am here. My name is I am.”
----- Helen Mallicoat -----
NB: JB berubah, dia tidak bicara dengan jelas, tapi perasaanku mengatakan dia telah mulai melakukan sesuatu yang ditakutinya itu. Cia yo!
Wish yang membuatku lebih sering berdoa tidak terjadi sesuai dengan yang kuharapkan, tapi I am OK. Tuhan memberitahuku perlahan-lahan, jadi aku tidak shocked. Pertanyaanku sekarang apakah ini berarti NO? Atau WAIT? Kalau aku sudah mendapat jawabannya, aku pasti tulis lagi disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar