Senin, 09 Agustus 2010

Sakramen Perkawinan

Tulisan kedua nih! (Hehehe… Bagaimana Papa Bear? PRku dah kuselesaikan bukan?) Pembacanya bingung ya? Papa Bear?? PR?? Begini, Papa Bear itu temenku yang suka ngeblog. Sejak dia baca tulisanku sebelum ni, dia guuetttollll.. toll.. toll…ngasih PR ke aku------aku disuruh ikutan ngeblog. WAAKKK!!! Jujur nih, tulisanku sebelumnya tu sharing, bener2 murni sharing ( Daripada nanti aku “pecototan” saat sharing secara lisan di acara PD kantor, aku menuliskannya ). Ngeblog?? Memangnya gampang? Aku protes, sesudah satu itu, aku tidak tahu mau menulis apa lagi…. lalu masa blogku isinya cuman satu doang?? Hehe…

Tapi, kegetolan Papa Bear memang membuatku berpikir untuk menulis lagi (menulis lho, bukan ngeblog------ok, belum ngeblog). Sebelum hari ini, aku teringat akan sepenggal cerita masa kecil yang mau kushare, tapi hari ini aku punya topik yang fresh from the oven, yang mendorongku untuk segera menuliskannya.

Hari ini, Minggu, 8 Agustus 2010, pk. 14.00, anak salah satu teman korku menikah di gereja. Tentu saja, kita menjadi paduan suara pengiringnya. Aku tidak tahu aku yang lagi sentimental atau bagaimana, yang jelas sakaramen perkawinan kali ini terasa begitu menyentuh buatku. Begitu indah…, sakral, juga suci.

Sesudahnya. aku berpikir apa yang membuatku merasa seperti itu. Buatku, ini memang baru kedua kalinya aku mengikuti misa manten sebagai angota paduan suara, karena itu aku cenderung membandingkannya dengan yang pertama. Sakramen perkawinannya dimulai tepat waktu. Saat itu, ruang gereja juga telah dipadati para undangan ( Ini yang kurang di misa manten yang pertama kuikuti, apa ngefek? Mungkin iya, soalnya banyaknya orang yang datang menunjukkan bahwa banyak orang ikut berbahagia dan merayakan, jadi terasa lebih meriah begitu…).

Saat sampai pada pengambilan janji perkawinan, wow, dalam hati aku berkata, sejak detik itu, hidup mereka akan berubah… Kalau aku yang kelak mengucapkannya , aku pasti excited n deg2an juga… (Lho! Lho! Kok jadi kamu yg deg2an? Hahaha..)

Ada satu lagu yang aku suka banget dalam misa manten kali ini… Judulnya Berkatilah, lagu dan aransemen: Y Totok Pujianto. Awalnya, ada dua orang solis yang saling bersahut-sahutan, baru kemudian diikuti oleh kita semua. Liriknya seperti ini (SS = Solis Sopran, ST = Solis Tenor):
SS (cewek) : Bapa yang di surga kami berdua bersujud di depanMu di altar mulia.
ST (cowok) : Saling mengucap kata berserah setia, ingin hidup berdua dengan penuh cinta
(Wow, tulusnya, aku juga mau pakai lagu ini kelak, hehehe…)
SS (cewek) : Semoga Engkau berkati niat suci ini
ST (cowok) : Padu menjadi satu di dalam namaMu.
(Selalu menyertakan Tuhan dalam segala niat, bagus, bagus!! )
SS & ST : Bapa yang di surga bimbinglah kami agar cinta yang suci kekal dan abadi
ALL : Berkatilah mereka semoga bahagia. Tiada hari berlalu
SS & ST : tanpa kasih mesra,
(Mantab!!)
ALL : kasih nan mesra.
SS & ST : Terimakasih Bapa atas kurniaMu. Di hari indah ini kami bahagia.
ALL : Berkatilah mereka, berkatilah kami.
Bagaimana? Bagus dan menyentuh kan lagunya? Siip.. Sip!!

Di akhir acara, guru kor kami berduet dengan ST kita menyanyikan ”Mujizat itu Nyata”. Lalu, ST kita juga berduet dengan salah satu anggota kor kami menyanyikan ”The Prayer”. Mungkin karena yang menikah masih anak dari temen sendiri, membuatku jadi lebih turut merasakan kebahagiaan mereka. O ya, tambahan lagi, saat itu, sinar matahari sore menerobos lewat jendela besar gereja, menerangi altar. Sinar itu membuatku merasa lebih nyaman dan terberkati (Aku bukan ahli tata cahaya, tapi aku merasa seperti itu). Pokoknya, misa manten kali ini benar2 berkesan buatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar