Aku wes lupa kapan ini terjadi... Yaa.. Soale wes kesuwen seh ga nulis2.. makae kali ini tak sempetin nulis, tapi belum basi kokk..
Hari itu kita makan di Eat, minumnya kita pesen Chinese Tea.. Kita yang kumaksud disini: Why, aku n Diam. Formasi duduk kita pas di Eat juga begitu..
Sebener e aku sudah tau klo cangkir teh Diam kosong, tapi yang pegang teko teh Why n aku mau ambilin teh buat Diam rodo malu ato ga tau knapa, ntar ketok blebihan.. Jadi aku diem aja.
Akhire Why yang nuangin buat Diam.. Dalam hati aku bergumam, seharuse aku tadi tanggap n ga malu2... Salahku sendiri..
Tapi rupanya cara menuangkan teh Why tidak cekatan, jadi akhire Diam malah meminta teko tehnya dikasi ke dia aja. Diam menuangkan tanpa takut kepanasan, luwes.
Tengah2 makan, cangkir teh Why kosong, ternyta Diam tanggap dan meminta cangkirnya untuk diisi.. Berhubung aku duduk di tengah, aku menjadi perantara dan memberikan cangkir Why di depan meja Diam.
Saat menerima cangkir Why yang sudah penuh terisi, sepintas aku langsung melihat cangkirku, cangkirku masih separuh terisi. Dalam hati aku membatin, aku juga mau diisikan cangkirku..
Ternyata Diam tanggap juga, dia juga menunjukkan mau mengisi cangkirku juga, tapi dia memandang aku dengan kebingungan n panik, "ketukar, itu bukan cangkirmu."
Saat itu aku sadar ternyata saat menerima cangkir Why yang penuh tadi, aku tidak langsung meletakkan di meja depan Why, tetapi malah membawanya, memegangnya erat2 dengan kedua tanganku dan mengangkat cangkirnya di depanku, seperti ga rela melepaskan cangkir itu.
Arus yang duduk di depan Why langsung tertawa terbahak-bahak, diikuti cengiran Diam. "Aku tau, ni mau taktaruh kok." Aku bilang seperti itu.
"Tapi, aneh, Ce, kok ga langsung diletakkan?" Diam protes. Arus tertawa ngakak lagi. "Aku tau kok itu bukan cangkirku." Aku bilang seperti itu lagi. "Tapi, gerakan e Cece tadi ga wajar." Diam menyahut, ga mau kalah sambil tersenyum-senyum melanjutkan menuangkan teh ke cangkirku. Arus tetap aja ngakak2 sambil komentar, "Iya, iya, Bener."
Hehehehehe... Aku dalam hati malu. Kalau dipikir-pikir, gerakanku memang agak ga wajar.. Masalah e kan waktu itu aku ga nyadar klo gerakanku terhenti soale aku sibuk dengan pikiranku... ;))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar