Kamis, 16 September 2010

Buuuntuu!!

Hari pertama masuk kerja nih! Suasana jalan2 masih sepi! Langit e mendung! Hatsyiii!! Hatsyiii!! Suaraku sexy, begitu kata arek2 kantor! Buuuntuu!! Orang dah susah napas masih digodain…. Adohh, knapa kok ”holiday’s still in the air” yach?? Ngantukzzz… Jadi pingin tidur siang di rumah… Wahahaha… ZROTTTT!! Kubersihkan hidungku dengan tissue, tapi tetap saja----Buuuntuu!!

Ngantor hari ini, prioritasku adalah menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda karena libur panjang. Sebenarnya aku tidak suka ada tanggungan selama libur panjang, tapi waktu itu aku sudah berusaha dan tidak keburu (kalau terlalu tergesa-gesa, ntar malah tidak teliti dan salah…). Laporanku berhasil kuselesaikan, tapi aku jadi lupa melakukan hal2 lain yang kujadwalkan hari ini (minta informasi tentang sesuatu dan menghubungi seseorang). Besok pagi saja deh, tapi jangan ditunda lagi!! Sepp!

O ya, aku belum memberitahu jawaban quiz sebelumnya ya? Kalimat itu ada di injil Matius 6:33. Waktu itu kelupaan, hehe… Tentang tulisanku sebelum ini “Kurang!! Hehehe...”, ada yang bertanya apa motifku sebenarnya sewaktu mengikuti kegiatan2 rohani2 itu? Mau melayani Tuhan? Atau mau nambah teman dan cari pacar??

Yah, kalau aku mengingat-ingat bagaimana awalnya aku bisa ikut kegiatan2 ini, mungkin motif2ku gak murni 100% ke pelayanan... Waktu itu aku masih kuliah, baru patah hati lagi, aku memang mencari kegiatan untuk mengisi waktu luangku. Saat ke gereja dengan keluargaku, mamaku bertemu dengan teman SMAnya yang juga sedang ke gereja bersama anaknya. Saat itulah ajakan untuk ikut kegiatan mudika muncul. Ai teman mamaku itu berjanji bila mudika ada gawe, aku bakal dikabari sama anaknya yang sudah ikut kegiatan mudika cukup lama.

Aku mengangguk-angguk saja, tapi dalam hati, ada terlintas pikiran, mungkin ini hanya basa-basi saja (Soalnya kalau terlalu berharap, terus tidak terjadi sesuai harapan, kan kecewa... tapi, sebenarnya memang sejak SD aku ada keinginan ikut kegiatan seperti itu, cuman gak ada barengan nya... Seandainya benar ajakan ini ada tindak lanjutnya, aku pasti ikut). Beberapa minggu sesudahnya, tidak ada kabar apa2.

Saat aku sudah melupakan ajakan itu, aku menerima undangan biru itu. Aku diundang ikut pesta ulang tahun mudika wilayah x dan x. WAHH!!! Beneran nih, aku dapet undangan... berarti aku harus menepati janjiku tuk datang, tapi tetap saja, aku tidak ada barengannya?? Aku mau pergi ma siapa? Udah gede! Ni lho pesta, apa yang musti ditakutin?? Lagian dah janji datang kan??? OK, OK.

Sampai disana, aku bingung, clinguk sana, clinguk sini... (Gmana2, ni kan bukan acara kawinan yang ada penerima tamu n pager ayu yang ngantar kita ke tempat duduk-----arek2 mudika masih sibuk persiapan sendiri2 saat aku sampai di sana, tidak ada yang menghiraukan orang yang datang.) Aku langsung duduk ta? (Siapa penyusup ini ya?) Anake temen e mamaku juga ga keliatan... Klo dipikir-pikir lagi sekarang, nekat juga aku datang sendirian!

Aku menghampiri kursi di deret paling belakang----lebih baik langsung duduk, daripada berdiri2 ga jelas-----sambil sekali lagi clingukan. Woaaa.... cewek itu aku kenal, dia teman nya temenku (berarti temenku juga sih, cuman baru dikenalin, tapi arek e friendly kok...). Aku langsung melesat ke sana. Dia kaget kok aku bisa ada di sini, aku juga bingung (Senenge!! Akhirnya ada yang kukenal...). Ternyata daerah rumah kita cuma beda sewilayah.

Untung ada dia, setelah tu kita ngobrol2 sebentar, lalu dia kembali meninggalkan aku sendiri karena acaranya sudah mau dimulai. Dia jadi MC nya ternyata. Dramanya bagus. Psstt...psttt! Ada yang keren di sini. Kesan pertama: family man---tipe ramah dan cinta keluarga. Klo ada yang keren gni, jadi lebih semangat ikut terlibat di kegiatan mudika ini deh! Pingin kenal lebih jauh! (Nah, nah lo! Berarti motif utamamu ikut kegiatan ini karena penasaran ma cowok itu saja dong?? Jujur saja!)

Buuuntuu!! Hidungku sudah buntu! Jangan dibuat pusing! Tidak bermaksud buat membuatmu bingung kok! OK, gni saja: menurutmu hal itu benar atau tidak? Aku diam----Ini namanya tidak bermaksud membuatku bingung, cuma membuat pikiranku ikutan buuuntuu!! (Tapi, sekarang aku jadi gak ngantuk.. hehe..)

Lanjut lain kali aja yow! Back to work!

Selasa, 14 September 2010

Kurang!! Hehehe..

Hallo! Libur yang kukira panjang ini cepat berlalu ya? Tak terasa, tinggal sehari lagi… (Kurang!! Hehehe..) Banyak hal yang hendak kukerjakan, tapi belum terselesaikan-------sstt! Jangan protes dulu!----------yang sudah kuselesaikan juga banyak.

Di awal liburan ada dua hal yang membuatku BT. Pertama, rencana utamaku dalam liburan ini adalah membuat kruistik dengan gambar Bunda Maria dan tentu saja, menyelesaikannya selama seminggu libur ini. Aku sudah membeli polanya seminggu sebelum liburan mulai (Seneng aku sama gambar Bunda Maria itu, hidup n menenangkan!). Kain strimin dan benangnya, aku minta tolong mamaku dan adikku belikan sebab aku tidak ada waktu untuk membelinya sendiri. Tahu sendiri kan, seminggu sebelum libur adalah masa2 repot divisi acc & keu, masa tutupan laporan bulanan.

Bisa menebak apa yang terjadi? Mamaku kalah cepat sama toko benang itu, tokonya sudah keburu tutup sebelum mamaku sempat membeli benang dan kain striminnya (Toko lain ada sih, tetapi lebih mahal Rp. 1000/benang. Aku butuh 2 benang untuk setiap warna. Ada 30 warna di polaku. Kalo di total, lumayan kan selisihnya??) Nah, punya pola, gak ada kain n benang?? (Gak bisa komentar apa2 kan?) Sebel gak? Ya, sudahlah...

Ada lagi, HP baruku tidak bisa dnyalain 2 hari menjelang libur. Segala cara, dmatikan n dinyalakan lagi, atau baterai dilepas terus dinyalakan lagi, tidak berhasil. Sudah dibawa ke tokonya, tetapi baru bisa selesai sesudah liburan, yah sama saja. Huhh... Akhirnya aku memutuskan ntar aja sesudah liburan, baru hp baruku itu dibenarkan, daripada HP itu ditinggal di counternya selama libur panjang.

Akhirnya, aku terpaksa kembali memakai HP lamaku yg ”UNIK”. Kenapa ”UNIK”??? Pertama, karena kurang canggih, HPku ini bila menerima sms panjang, selalu terbagi jadi beberapa bagian. Uniknya, tidak semua bagian sms itu masuk ke inbox ku. Lho? Misalnya sms panjang itu terbagi menjadi 4 bagian. Yang masuk di inboxku cuman bagian 1 dan 4. Bagaimana?? Pusing n BT deh!! ( Hehehe... Jangan ketawa-ketiwi di atas ke-stress-an orang lain!)

Kedua, bila sedang tidak beres, hpku berulah yang lain lagi... Sms yang masuk di inboxku bisa kehilangan detil2nya, semuanya berubah jadi 00. Nomor pengirim 00. Tanggal dan waktu terima juga 00. Pernah kucoba mereply sms yang ga ada nomornya itu, tetap saja nomor pengirimnya tidak muncul, yang muncul 00 (Glondanggg.....).

Ya, beruntunglah, selanjutnya liburanku diisi dengan berbagai ajakan jjs ma teman2ku dan keluargaku. INTERUPSI BENTAR!!!-----Apa ae sih?? Ngagetin aja!-----Masih ingat tulisanku ”rencanaku vS RENCANANYA”? Saat itu tidak banyak orang yang mengajakku pergi, hidupku datar2 saja. Pulang kerja, di rumah, mencari kesibukan sendiri, sekarang dengan mengikuti kegiatan2 rohani itu dengan hati, aku bisa bertemu dan juga berteman dengan lebih banyak orang, hidupku jadi lebih bewarna. Mungkin ini yang dimaksud dengan ”Carilah dahulu kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” (Quiz: kalimat ini di injil apa? Pasal n ayat berapa hayo?). GHAYAA!!!--------Hehehe... bukan sombong, tapi bersyukur. TQ, God!

Akhir critaku, liburan ini tidak membosankan kok... Hal2 mbencekno2x yang terjadi di awal liburan tidak berpengaruh berkepanjangan. Sebenarnya tanpa hpku yg baru, aku jadi ga bebas bernarcis ria, waktu pergi jjs ma temen2. Don’t cry over the spilt milk, it just makes it salty for the cat! OK, ok, memang tidak ada gunanya kalo terlalu terpaku pada hal yang tidak menyenangkan, aku menikmati liburan panjang ku kali ini kok!!

Sabtu, 04 September 2010

L U C U

Eh, aku akhir2 banyak menemui situasi-situasi lucu lho! Kuceritain ya?

Bosku antik, begitu komentar temanku sepulang dari suatu wawancara kerja. Aku bertanya, kok bisa??? Temanku itu lalu bercerita. Setelah mewawancarai temanku ini dan merasa cocok dengan nya, sang bos menelpon seorang bos kecil (direktur dari salah satu anak perusahaannya).
“Pak, dalam beberapa hari ini akan ada seseorang yang akan saya tempatkan di perusahaan Anda. Namanya Yovita.”
Sang bos besar terdiam sesaat, mendengarkan, lalu berkata lagi, ”Kira2 dua hari lagi dia akan ke sana.”
Lalu tiba-tiba dia berkata dengan nada tinggi, ”Bagaimana bisa sudah tahu? Orangnya masih duduk di depan meja kerja saya.”
Temanku sampai kaget mendengar nya ( Dalam hati, dia membatin, wow, klo marah, serem!! ).
”Namanya Yovita.” Sang bos besar mengulang ucapannya.
Senyap sejenak.
“Sudah, jangan main2, dia akan ke sana dalam dua hari.” Sang bos besar mengakhiri pembicaraannya dengan si bos kecil.
Bisa menebak kenapa sang bos besar bertingkah seperti itu? Tiba2 marah? Temanku bertanya. Aku menggeleng. (Sebenernya malas mikir lagi, di tulisan sebelumnya dah mikir2...)
Di hari pertama kerjanya, pertanyaan temanku ini terjawab. Di perusahaan tersebut ternyata ada pegawai baru yang lain yang juga bernama Yovita. Mungkin si bos kecil saat itu juga sedang mewawancarai Yovita yang ini, jadi tetap ngotot kalau dia sudah bertemu Yovita. Hahahaha.... (Kalau mbayangin jadi si bos kecil, wajar kalo dia bingung....)

Situasi lucu yang kedua terjadi saat temanku, Ymama menerima pembantu baru di rumahnya. Pembantu barunya itu orang Kalimantan, jadi tidak mengerti bahasa Jawa sama sekali. Pembantu barunya ini disambut oleh pembantunya yang sudah lama bekerja di rumah Ymama, si Mbok yang orang Jawa tulen.
”Mlebu, mlebu.” Si Mbok memanggil pembantu baru ini sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya.
Si pembantu baru ini tidak masuk tetapi justru keluar, menghampiri temanku yang saat itu masih di kebun depan rumah sambil berkata, ”Saya disuruh keluar oleh Ibu itu.”
Temanku bingung. Tidak mungkin, Mbok menyuruh si pembantu baru keluar.
”Duduk, duduk!” Si Mbok menyusul keluar, memanggil pembantu baru itu lagi. ”Mlebu!”
Ymama sekarang ngerti kenapa si pembantu baru malah keluar ketika melihat dan mendengar si Mbok. Kibasan telapak tangan si Mbok itu tidak jelas arahnya, seperti mengibas ke dalam dan keluar. Pantas, si pembantu baru bingung. Ymama tersenyum dalam hati lalu menjelaskan kalau mlebu itu artinya masuk.
Si pembantu baru masuk, tapi dia tidak mengikuti si Mbok ke dapur, dia malah duduk di ruang tamu. Temanku sekarang sudah tidak tersenyum dalam hati lagi, tapi tertawa cekikikan. Hihihihi..... (Dalam bahasa Jawa, duduk artinya bukan.)

Situasi lucu lainnya terjadi saat aku sedang hang out bareng teman2ku. Salah satu dari mereka bercerita bahwa salah seorang temannya bekerja di Probolinggo. Bisa menebak kota itu terdengar apa di telingaku?
Aku bertanya, ”Apa? Kerja di Pabrek Timbo?”
Mereka sontak tertawa, gak jadi ngelanjutin ceritanya. Hehehehe.... (Emang waktu itu aku dengarnya Pabrik Timba...)
Besoknya aku menceritakan cerita ini ke temanku. Temanku lagi lemas, magh nya kumat... Aku menceritakan ini supaya dia bisa ceria lagi... Temanku juga langsung ketawa mendengarnya, tapi akhirnya aku diusir. Huhuhuhu.....
”Klo ketawa, perutku tambah sakit, Ce."

Masih ada lagi, cerita jadul sich, tapi mbanyol! Aku pernah punya seorang guru native speaker yang baru sekali ini ke Indo. Ceritanya begini, semua anak kelas XII dan para guru saat itu bersama-sama mengadakan baksos. Kita yang mengantarkan bantuannya langsung kepada para korban banjir. Semua sibuk menurunkan bantuan sembako yang kita bawa. Sang guru native ini juga ikut sibuk membagikan.
Suatu saat, aku sekilas melihatnya sedang bersalaman dengan seorang penduduk lokal. Si korban, seorang nenek tampak sangat berterima kasih pada Sir K. Sir K hanya tersenyum, samar2 aku mendengar Sir K mengucapkan ”kembali” dengan logat asliya. ( kata yang baru saja dipelajarinya sebelum ikut baksos. )
Aku juga kembali sibuk dengan kegiatanku menandai daftar orang yang telah menerima bingkisan. Lho, kok Sir K masih bercakap-cakap dengan nenek yang sama tadi ya?? Sir K mengerti tha??? Dia tersenyum simpul, juga tersenyum lebar.
Akhir acara, ternyata yang memperhatikan hal itu bukan aku saja, teman2ku juga penasaran, apakah Sir K ngerti? Tapi kok mereka lama bercakap-cakap..... Salah satu temanku akhirnya menanyakan hal itu ke Sir K.
Sir K menggeleng sambil tersenyum penuh arti. Dia tidak mengerti. Naluri! Dia merespons hanya berdasar naluri, jelas Sir K. Kalau sang nenek tersenyum, Sir K ikut tersenyum, klo tertawa lebar, Sir K juga ikut tertawa. ( Konyol yach? Tapi, memang benar begitu... )
”She looked so happy and grateful!” Jadi Sir K tidak tega memotong singkat pembicaraan nenek tua itu, selain itu, dia juga tidak tahu bagaimana mengatakan bahwa dia masih harus membagikan sembako ke korban lain dalam bahasa Indo. Hohohohoho...

Kamis, 02 September 2010

KOMENTAR yg bikin pussiiingggg!!

Hallo! Dah lama nih belon nulis lagi… Ada dua orang temanku yang agak2 protes tentang tulisanku yang terakhir ini, Takut. Protes dari teman2ku ini membuat berpikir sejenak sebelum mulai menulis lagi. Yang pertama, si JB, dia bilang, “Lo, kok kamu nulis hal2 yang “pribadi” tentang aku sih?” Aku jawab kalo aku cuman cerita hal2 yang umum-umum saja. JB manggut-manggut. Untunglah, dia gak protes lebih jauh lagi. Di sini aku belajar satu hal, dalam menulis kisah orang lain, harus lebih berhati-hati.

Temanku yang lain memprotes tentang quote Suster Theresa yang kucantumkan di akhir ceritaku: “God does not require you to succeed, He only requires that you try.” Dia protes begini, “Setiap orang yang mau memulai sesuatu tentu berharap sukses. Justru karena ada kemungkinan berhasil, baru mereka mau mencobanya. Setiap pengusaha yang merintis usaha pasti menginginkan bisnis yang dicobanya sukses. Cowo kalo sampe berani nembak cewek, tentu dia ngitung kemungkinan diterimanya lebih dari 50%, baru berani coba. Sukses itu bukan permintaan Tuhan, tetapi permintaan kita.”

Aku berpikir sejenak, memang benar, sukses itu bukan permintaan Tuhan, tapi keinginan kita. Mana ada orang yang mau gagal dalam usaha yang dicobanya? Jadi quote Bunda Theresa ini terdengar terbalik ya? Temanku tersenyum puas, melihat aku mikir2.

Karena bingung, aku baca ulang lagi tulisanku Takut. Knapa aku sampai bisa pilih quote itu yach? O, aku mau kasih keberanian buat si JB, makanya aku pilih itu. Quote tu terasa pas banget buat si JB. Tring!! Akhirnya aku dapet pencerahan buat ngejawab komentar temanku yang suka membalik2 itu….

Quote Bunda Theresa tu pas buat orang yang takut untuk memulai sesuatu sebab dia bener2 merasa tak berdaya. Orang dapat merasa tak berdaya sebab dia sama sekali tidak dapat memprediksi hasilnya, padahal hasilnya itu penting banget buat dia. Tapi buat orang yang “tidak takut”, buat orang yang PDnya tinggi, quote ni mungkin terdengar terbalik. Tuhan tidak meminta kita untuk sukses, tapi justru dia (org yang “tidak takut”) maunya sukses, harus sukses malahan.

Orang dapat menjadi “tidak takut” sebab dia merasa telah memperkirakan segala sesuatunya dan mempersiapkan solusi untuk segala kemungkinan terburuk. Karena semua persiapan dan kerja keras yang telah dilakukannya, dia berharap, berkeinginan dan menjadi PD akan berhasil. Situasi seperti inilah yang menyebabkan temanku itu bertanya, gak terbalik tha?

Jadi, untuk orang “penakut”, quote ini dapat memberikan semangat dan keberanian. Tuhan tidak meminta banyak, Dia hanya memintamu tuk mencoba (dan selanjutnya Tuhan pasti akan menuntun… ). Sedangkan , untuk orang yang “tidak takut”, quote ni apakah juga berlaku?

Ya, berlaku juga, karena tidak jarang, dalam proses menuai hasil kerja kerasnya, orang yang “tidak takut” terlalu memikirkan banyak hal yang belum tentu terjadi, mencemaskan segala hal di luar kekuatannya yang mungkin dapat terjadi, juga terlalu terburu-buru ingin mengetahui hasilnya. Hidup seperti ini tentu membuat stres. Karena itu, quote ini dapat menjadi pengingat bahwa selama kita sudah memberikan yang terbaik, selanjutnya kita hanya dapat mempercayakan segalanya pada Tuhan. Ingat quote tentang penghapus yang pernah kutulis sebelumnya?

Plok! Plok! Plok! Temanku yang suka membalik-balik itu tepuk tangan… (Wey, klo bukan karena komentarmu yang memusingkan itu, aku tidak perlu mumet.) Kalau dipikir dengan lebih jeli, intinya sama saja lo! Bagi orang “penakut” atau yang “tidak takut”, intinya mulai sajalah dan selanjutnya dalam rencana Tuhan.

I was regretting the past and fearing the future, suddenly my Lord was speaking, ”My name is I am.” He paused. I waited. He continued, ”When you live in the past with its mistakes and regrets, it is hard. I am not there. My name is not I was. When you live in the future with its problems and fears, it is hard. I am not there. My name is not I will be. When you live in this moment, it is not hard. I am here. My name is I am.
----- Helen Mallicoat -----


NB: JB berubah, dia tidak bicara dengan jelas, tapi perasaanku mengatakan dia telah mulai melakukan sesuatu yang ditakutinya itu. Cia yo!
Wish yang membuatku lebih sering berdoa tidak terjadi sesuai dengan yang kuharapkan, tapi I am OK. Tuhan memberitahuku perlahan-lahan, jadi aku tidak shocked. Pertanyaanku sekarang apakah ini berarti NO? Atau WAIT? Kalau aku sudah mendapat jawabannya, aku pasti tulis lagi disini.