Karim - seorang mandor - berada di loteng sebuah bangunan dan berteriak ke arah bawah memanggil Budi. Di bawah, Budi sedang mengayak pasir di samping sebuah molen. Berisiknya suara molen tua dan kebisingan lalu lintas di perempatan dekat lokasi proyek itu membuat Budi tidak mendengar panggilan Karim.
Dilemparnya koin seribuan, jatuh di dekat kaki Budi. Dilihatnya Budi mengambil uang itu dan menoleh ke kanan ke kiri, tapi tidak menoleh ke atas. Sambil tersenyum lebar, Budi memasukkan uang seribu rupiah itu ke kantong bajunya.
Karim menggerutu. Diambilnya uang kertas seratus ribuan dan dilemparnya ke bawah. Uang kertas itu melayang-layang sejenak dan akhirnya jatuh di atas ayakan pasir, tepat pada saat Budi sedang menghadap ke arah berlawanan untuk mengambil pasir. Waktu akan menumpahkan pasir dari timba ke ayakan, Budi melihat lembaran uang berwarna merah itu. Dan kali ini Budi hampir berjingkrak kegirangan mengambil uang itu, lalu mengantonginya.
Karim menjadi sangat kesal, karena Budi tidak berusaha melihat ke atas untuk melihat darimana datangnya uang-uang itu. Diambilnya sebutir kerikil kecil dan dilemparnya ke bawah. Kali ini jatuh tepat mengenai kepala Budi. Merasa kesakitan, Budi memandang ke atas dan mencari darimana datangnya batu yg menyakitinya. Dilihatnya Karim meneriakkan sesuatu kepadanya, diberikannya isyarat ia tidak bisa mendengar, lalu Karim membalas dengan isyarat menyuruhnya naik.
Pada umumnya manusia seperti Budi, menerima berkat-berkat dengan gembira, tapi LUPA untuk mencari siapa yg memberikannya, sampai yg diterima menimbulkan rasa sakit.
Ayo, segera mencari Tuhan, sebelum kerikil jatuh di kepala kita.
Lukas 11:28
"Yg berbahagia ialah mereka yg mendengarkan firman Allah dan yg memeliharanya."
posted by: KING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar