Minggu, 25 Maret 2012

Doa Imaginer

Suatu ketika saya bermimpi, tampak jelas sekali mobil papa terbakar seluruhnya. Lalu dari dalam mobil muncul wajah adik saya laki-laki dan mengatakan: 'Papa kecelakaan'. Saya terkejut lalu terbangun dengan hati galau. Kemudian ada dorongan untuk berdoa. Saya berdoa disertai bahasa roh dan imaginer, membayangkan mobil yang terbakar itu dihinggapi Roh Kudus, berupa burung merpati putih, lalu apinya padam. Padahal sebelumnya saya tidak pernah tahu apa itu doa imaginer itu. Seharian saya mencoba mencari informasi, apa makna mimpi saya. Tidak ada yang dapat membantu.

Hari itu hari terakhir saya bertugas praktek dokter muda di RS Jember. Keesokan harinya, saya akan dijemput pulang ke Surabaya. Seharusnya pukul 15.00 jemputan sudah datang, tetapi belum juga muncul. Saya berdoa terus. Barulah pada pukul 19.00 mobil datang. Ternyata papa saya datang bersama adik saya yang wajahnya muncul dalam mimpi, disertai penjelasan bahwa mobil yang ditumpanginya itu ditabrak oleh dua mobil dari belakang, yang berebut ingin saling mendahului.Yah masih untung hanya mengenai pintu samping sopir kebetulan adik saya yang pegang kemudi.Saya jadi teringat ayat yang berbunyi: ' Bersyukurlah dalam segala keadaan'

Melalui peristiwa ini, saya diajari untuk melakukan doa imaginer, apabila bermimpi atau mendapat penglihatan akan terjadi sesuatu musibah. Roh Kudus pasti menolong.. (dr. M. Jul Oikos Surabaya)

Surprise dari Tuhan

Suatu hari, saya merasa gelisah setelah mendengar cerita suami saya bahwa selama beberapa siang dia makan dengan teman-teman sekantor termasuk seorang wanita koleganya. Saya menjadi tidak begitu suka dengan keadaan tersebut, cemburu sih ada, cuman saya tidak mau cemburu buta. Karena dulu waktu saya kerja di kantoran pun saya pernah pergi rame-rame dengan teman kantor baik pria dan wanita untuk makan siang di luar. Namun hari demi hari kegelisahan saya semakin menjadi, saya sempat bicarakan dengan suami saya untuk tidak mengajak wanita itu lagi secara baik-baik, hasilnya percuma, suami saya menganggap saya terlalu berlebihan. Kebetulan waktu saya pergi ke kantor suami, di meja kerjanya ada beberapa foto besar wanita tersebut, saya sungguh marah sekali, tetapi suami saya mengatakan bahwa yang meletakkan disitu ya wanita tersebut, dia ingin memajang fotonya di semua meja-meja disitu, hanya saja pria-pria yang lain menolak kecuali meja kerja suami. Saya betul-betul tidak suka dengan wanita tersebut. Lalu mulailah saya melakukan peperangan rohani, saya bawa semua kegelisahan, kecemburuan saya dalam doa yang sungguh-sungguh. Dan pada suatu hari rasanya saya sudah tidak tahan lagi untuk mulai berbicara lebih keras kepada suami saya untuk menjauhi wanita tersebut, tapi ternyata Tuhan tidak mengijinkan hal itu, Tuhan membela saya lebih dulu dan memberikan suatu surprise jalan keluar. Ternyata pimpinan suami saya telah memindahkan wanita tersebut ke kantor yang lain. Syukur saya tidak jadi marah, terima kasih Tuhan, Engkau tidak pernah menolak orang yang berseru kepadaMu didalam kesesakan. (Ptr.- alumni SEP angk XIX)